Minggu, 02 Desember 2012

Payung Makutho Romo

Payung Makutho romo diberikan kepada orang yang mampu menerima wahyu makutho romo. Payung berbahan emas ini mempunyai bentuk seperti payung yang dipajang pada  Palenggahan Agung para raja. Payung dari bahan besi yang lurus dan padat.  Konon payung ini menggunakan tongkat penyangganya  berupa tombak.

Payung Makutho romo adalah senjata pamungkas dari para raja. Saat Tombak dilepaskan dari payungnya maka payung akan keluar dan berputar seperti layaknya senjata bumerang yang akan bisa perputar dan kembali kepada tombak pengikatnya.

Payung ini diberikan kepada orang yang sudah menguasai kemampuan  energi Bumi, air, api, angin, samudra, matahari bulan dan bintang. Ketiga energi yang terakhir bisa dirangkum menjadi energi cahaya.

penerima wahyu makutho romo mempunyai sifat Hambeg Bantala, Tirtono, Dahono, Maruto, lautan, suryo, Condro dan kartika.


Kerajaan Langit

Negeri langit yang paling dekat dengan bumi adalah pintu kerajaan siluman. Siluman ini dibagi menjadi macam-macam tingkatan sesuai dengan siapa yang menjadi penghuninya. Ada berbagai macam pintu siluman. mulai dari siluman ular dan  siluman naga. Siluman ular didominasi  ular hitam atau terkenal dengan bangsa dhemit ireng yang menjadi simbol watak yang tidak baik, kejahatan, keserakahan dan kemaksiatan. Dunia siluman ini paling sering disinggahi manusia tanpa mereka pernha menyadarinya.

Proses laku dan prehaten yang mogol, tanggung, setengah-setengah dan ora jelas tanpa guru dan pembimbing biasanya kesasar di tempat ini. Tanda dan simbol yang muncul adalah manusia tidak bisa mengendalikan hawa nafsu yang tidak baik, melahirkan angkara murka. karena di fase ini adalah cobaan pertama di dunia siluman setelah dunia bekasakan (dunia ghaib yang berdampingan dengan dunia nyata manusia). Sama-sama mempunyai energi yang besar hanya arahnya lebih ke arah kiri atau negatif.  Biasanya dunia ini ditemui oleh orang yang haus kekuasaan, ambisi harta, tahta dan wanita.

Di langit terdapat beberapa pintu yang menghadap ke bumi. Pintu timur dan barat yang sering terbuka. Yang paling sering terbuka dan terlihat dari bumi dengan jelas adalah pintu yang terdapat di barat daya. Saat pagi hari jam setengah delapan, seringkali ada kepala naga mengintip ke bumi. Mahluknya berwarna kuning keemasan, perlambang kebaikan dan kebesaran.

Sedang di pintu timur laut, pintu ini jarang terbuka. Negeri  ini berwarna putih kabut, segala sesuatunya berwarna putih, lembut bagaikan halimun. Segala gerak-geriknya semua tertata, kalem dan tanpa menimbulkan gejolak. negeri putih. orang yang sampai di bagian ini disebut dengan orang yang darahnya putih (putih getihe). dalam simbol wayang adalah Yudhistira, orang yang mampu menjadi pengayom dan sudah mampu melepaskan keinginan diri pribadinya. Berikutnya adalah Ratu Tri Buana Tunggadewi, pertapa sakti, sekaligus ratu di kerajaan Majapahit. Yang memilih menyepi untuk selalu menjaga kebersihan hatinya .

saat ini, satu demi satu pintu kerajaan langit telah terbuka. Cakra manggilingan sudah mulai diputar, semoga negeri ini lebih baik. Amin


Cakra Manggilingan

Cakra Manggilingan adalah piranti yang ada di dunia Ghaib. Dunia Ghaib yang berhubungan langsung dan berpengaruh pada kehidupan nyata. Cakra Manggilingan ini adalah alat untuk memutar perubahan jaman. perubahan masa menuju ke arah situasi atau suatu keadaan yang dikehendaki.

Cakra Manggilingan yang dimiliki oleh BK berbentuk mirip dengan tugu monas (70%, hanya berbeda lekuk di tiangnya. Di tiang cakra manggilingan aslinya agak berulir. Cakra manggilinngan tertancap di dasar bumi dengan kekuatan energi alam. Di puncak cakra manggilingan terdapat batu merah delima, sehingga kobaran energi yang terpendar berwarna merah.

Warna merah adalah gelora semangat, tetapi lebih mewakili warna darah, sehingga dalam fase perubahannya membutuhkan pertumpahan darah. tetapi perubahan tetap terjadi.

Cakra manggilingan yang kedua adalah kagungannya Panembahan Senopati dengan bentuk seperti yang terdapat pada tiang dan kubah masjid yang ada di Arab Saudi, lengkap dengan ulir dan lubang angin di sela-sela putaran ulirnya. Lubang angin ini menjadi sumber kekuatan putaran energi.

persamaan cakra manggilingan antara BK dan PS adalah pada bahan dasarnya yaitu dari warna kuning emas, yang mendasari kekuatan laku dan prehaten.

energi emas di dapat setelah seseorang melewati tahapan pencapaian unsur-unsur  alam, yaitu api, logam, air, cahaya, angin dan tanah. Biasanya yang paling mudah di peroleh adalah energi air dan tanah. sedangkan energi api diperoleh terakhir. Perpaduan antara api dan logam akan melahirkan emas. Beliau-beliau ini memang mumpuni di bidang pengolahan energi.

Perbedaan cakra manggilingan keduanya adalah pada puncaknya, jika kepunyaan BK ditandai dengan ujung berwarna merah, maka kagungan PS adalah batu berwarna biru langit, simbol perpaduan kekuatan air, angin dan langit. Api digunakan sebagai bahan bakar untuk memutarnya, maka perubahan yang terjadi dijaman PS lebih nyaman  dan tidak  mengalami gejolak. Hal ini disebabkan karena kekuatan energi yang disebarkan bersifat lembut dan halus.

Energi-energi yang terpendar inilah yang mampu mempengaruhi pola pikir banyak orang, bahkan rakyat sebagian besar negeri  untuk mengikuti apa yang disampaikan pemilik cakra manggilingan.




Kekuatan Batu Merah Delima

Batu merah delima adalah batu bertuah. Batu yang diburu oleh orang yang mempunyai ambisi menduduki tampuk kekuasaan dengan harapan datangnya Wahyu Keprabon. Konon diceritakan Presiden pertama kita Ir. Soekarno atau Bung karno (BK) mempunyai batu ini sebagai pendukung dalam memegang tampuk kekuasaan negeri.

Batu merah delima mempunyai energi yang mampu menggelorakan semangat masa, mempengaruhi masa. energi diwakili dengan warna yang terpendar-pendar merah.

Tetapi konon ada juga batu merah delima kagungannya Panembahan Senopati yang pendar dan pamor energi kekuatannya lebih besar dari kagungannya BK. Hal ini disebabkan Panembahan Senopati sebagai cikal bakal Kerajaan Mataram melakukan laku prihaten lebih banyak dari BK.

Kekuatan energi yang terkandung di dalam batu merah delima bisa dimiliki tanpa harus memegang fisiknya, dengan perjalanan laku yang panjang. Biasanya kekuatan yang besar ini diberikan justru kepada orang yang tidak menginginkan kekuasaan, bukan yang berambisi tetapi karena tugas yang diberikan untuk menjalani kekuasaan sebagai bagian dari hidupnya. Perjalanan untuk kebaikan orang banyak dan bukan untuk kepentingan pribadi.

kekuatan dan kemampuan yang diberikan karena keiklasannya dalam menjalankan amanah untuk melewati masa perubahan jaman. Perubahan jaman atau keadaan negeri melewati masa-masa sulit dibutuhkan semangat yang besar dari seluruh elemen negeri. Pada saat seperti inilah energi itu akan datang dan hadir.

Bagi orang (tidak banyak) yang mempunyai kemampuan energi batu merah delima sebenarnya diberikan kemampuan untuk memimpin arah perjalanan perubahan negeri. sayang semuanya masih jauh tersimpan di dalam lubuk hati dan belum saatnya diketahui oleh khalayak umum.

Semoga negeri ini lebih baik. Amin

Sabtu, 17 November 2012

Sisi Spiritual Pilkada Jabar

Jika dilihat secara spiriual pilkada jabar  tidak seseru pilkada DKI I. Saat itu Jokowi adalah tokoh yang belum dikenal warga DKI  tapi jika dilihat secara spiritual, sifat sederhana, bersahaja dan merakyat   dianggap para pelaku spiritual layak diangkat menjadi pemimpin. dan dalam perjalanan prosesnya banyak yang telah  dilakukan untuk mengangkat secara bathin agar mampu dan kuat menjadi DKI 1.  Tambal sulam dilakukan di  sana sini untuk menjadikannya mampu menjadi DKI 1.

Banyak yang diam -diam  berperanan  membantu Jokowi untuk menduduki singgasana DKI 1. Terakhir yang masih diingat adalah ketika Jokowi sakit setelah kemenangan pilkada DKI 1 pun masih ada yang harus dilakukan, karena pendampingnya mengalami luka parah setelah kejadian perang habis-habisan di medan laga Jakarta.

Dunia jagad bathin kali ini  ramai, sama  seperti biasanya ketika ada  pilkada di berbagai daerah.  bagi mata bathin  yang jeli maka dari sinar wahyu keprabon yang dibawa masing-masing kontestan pemenangnya dapat dilihat secara sekilas.

Saya hanya akan melihat secara sekilas  kepada tiga kontestan  yaitu, Dede Yusuf, Deddy Mizwar dan Rieke Diah Pitaloka. Ketiga orang ini adalah simbol dan dianggap mampu  mendongkrak perolehan suara dan mempunyai banyak pengaruh psikologis  kepada para pemilih.

Dede Yusuf sudah mempunyai cahaya Wahyu keprabon yang dibawa dari lahirnya, hal ini membuat beliau terkenal dengan politikus yang bertangan dingin, cita-cita dan keinginannya seperti tergelar (gumelar) di setiap langkahnya. Diberi kelancaran, karena  demikianlah cahaya yang ada dalam dirinya menuntun langkah dan arah hidupnya.

Berbeda halnya dengan Deddy Mizwar. Secara kemampuan di dunia nyata, beliau tidak diragukan lagi. Tetapi dalam dunia spiritual cahaya wahyu keprabonnya belum bisa mengangkat beliau untuk menjadi Jabar 1. Maih memungkinkan untuk ditambahi secara instan, mengingat secara bibit dan bobotnya sanggup dan kuat. Hal ini akan sangat berat  buat Rieke Dyah Pitaloka.  Sepertinya secara bibit dan bobotnya Rieke tidak kuat menerima tambahan energi secara instan. Apabila ada yang sanggup maka yang harus dilakukan adalah menempatkan sinar cahaya untuk menyoroti Rieke di sekelilingnya, dan meletakkannya di tempat yang tinggi.

Karena wahyu keprabon hanya  dilihat dari  bibit, bobot dan bebetnya. Tanpa mempertimbangkan hal-hal yang bersifat lahiriah maka hal ini juga menafikkan adanya akta kelahhiran tetapi lebih secara garis keturunan yang dilihat alurnya dari kacamata ghaib atau spiritual. Jika Dilihat secara spiritual maka akan kelihatan jenis wahyu keprabon yang ada pada kontestan Dede Yusuf. Dan Wahyu keprabon dari jenis keturunan inilah kemungkinan jawaban nyata yang tidak dapat disanggah lagi tentang asal muasalnya beliau.

Sinar itu sangat jelas,  bersinar elok. Sama eloknya dengan sinar yang dimiliki oleh cucu Sang Putra Fajar yang saat ini masih memilih berada di belakang layar politik. Jika takdir menghendaki maka kedua orang ini akan menjadi rival yang sama-sama bersaing untuk memperebutkan RI 1. Sayang Cucu Sang Putra fajar belum mau melibatkan diri ke dunia politik secara nyata. Seandainya begitu masih banyak hal yang harus ditata dan dibenahi untuk menuju kursi pemimpin negeri. Sinarnya sama, kekuatannya sama, lahirnya sama bagusnya. Tinggal selanjutnya bagaimana pengolahan diri pribadi. Dan harus diakui bahwa satu dari keduanya telah tertinggal jauh. .

Apapun nanti yang akan terjadi semua dikembalikan kepada putaran nasib yang bisa berubah semua garis perjalanan. Segaal sesuatu dikembalikan kepada  Sang Waktu.






Minggu, 30 September 2012

Santet, Teluh, Tenung

Istilah santet sering kita dengar sebagai sebuah kata yang berkonotasi tidak baik. Santet sering dianggapsebagai penyebab  penyakit ataupun kematian yang tidak jelas. Penyebab non medis yang tidak dapat di deteksi dengan keilmuan kesehatan.

Tapi saya sendiri juga bingung, ketika dunia medis sudah menganggap itu penyakit jantung tetapi dari kalangan dunia mistis menganggap itu santet. Lalu bagaimanakah sebenarnya santet itu ?

Selanjutnya saya akan menggunakan istilah penyakit. Di dalam tulisan ini penyakit bisa mencakup dua hal yaitu penyakit dan kematian. Kematian di sini juga disebabkan oleh penyakit, baik langsung meninggal ataupun melalui proses sebelumnya. Maka selanjutnya istilah penyakit adalah penyakit yang disebabkan karena santet.

Dimensi atau yang biasa disebut dengan dunia terdiri dari berbagai lapisan. Dalam Islam disampaikan bahwa dunia ini terdiri dari 7 lapisan. Saya lebih suka menggunakan istilah dimensi. Dimensi Nyata berdampingan langsung dengan dimensi ghaib. Dimensi nyata atau tempat yang kita tinggal adalah segala keadaan yang dapat kita lihat dengan mata telanjang. Benda-benda ada, menempati ruang. Berbentuk jelas dan dapat dipegang. Kecuali udara maka semua adalah ada.

Berdampingan secara langsung dalam dunia nyata adalah dunia ghaib. Dunia ghaib terbagi dalam berbagai macam dimensi. Dimensi yang berlapis-lapis sesuai dengan siapa yang menjadi penghuninya. Dunia ghaib tidak terbatas ruang dan waktu. Maka memandang di dunia ghaib adalah secepat pikiran bergerak. Tanpa ada jarak tanpa ada batas waktu. Sesuai dengan kemampuan pelaku spiritual maka dunia ghaib bisa melihat situasi seperti dengan mesin waktu. semakin tinggi kemampuannya maka akan semakin mudah memutar sesuai dengan keinginannya, melihat di waktu yang akan datang atau hanya napak tilas ke waktu yang telah lalu.

Dimensi Ghaib setiap saat berada di sekitar kita. Seperti halnya dengan dunia kita mereka juga terdiri dari berbagai mahluk hidup. Hal yang sama dengan kita adalah kodratnya sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Mempunyai kedudukan dan derajat yang sama di hadapan Penciptanya. Mempunyai kewajiban yang sama dalam berdoa dan bersujud kepadaNya. Tidak selayaknya jika manusia yang dapat melihat, dapat berhubungan langsung mahluk ghaib itu menjadi pemuja atau malah kadang-kadang menyembahnya.

Karena hakekat ghaib adalah tidak terbatas ruang dan waktu maka benda-benda yang secara harafiah nyata bagi manusia bukan penghalang buat mereka untuk lewat. Tetapi pengaruh efek, atau aura dari keberadaan, pergerakan dan mobilitas mahluk ghaib berpengaruh secara langsung kepada manusia. demikian juga sebaliknya. Misalnya, jika ada mahluk ghaib yang ada di kamar kita maka kita akan merasa merinding. Begitu juga sebaliknya.

Tidak semua manusia dapat melihat dimensi ghaib, begitu juga sebaliknya. Semua kembali pada tingkat kepekaan roso pangroso.

Kembali kepada santet. Santet sering dianggap adanya mahluk ghaib atau tuduhan adanya niat buruk dari seseorang untuk mencelakakan orang lain.

Tinjauan santet berarti meninjau berbagai hal penyebab penyakit. Meninggal karena faktor non medis bisa disebabkan hal-hal sebagai berikut :

1. Mahluk ghaib menempati ruang atau bagian di dalam tubuh manusia.

Biasanya mereka suka dibagian-bagian pembuluh darah. Konon katanya mereka suka mengkonsumsi darah sebagai salah satu minumannya. Maka mereka memilih pembuluh darah di tubuh manusia. dan inilah yang kadang-kadang menyebabkan penyumbatan-penyumbatan, bisa stroke, bisa jantung dll. Tinjauan ini adalah tinjauan secara klenik. Tetapi tinjauan secara medis juga disebabkan karena timbunan lemak yang sudah mengeras, atau sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita dan menjadikan penimbunan di bagaian pembuluh darah.

2. Gangguan pada konsentrasi

Biasanya kasus ini terjadi ketika manusia sedang lengah. Karena demikian sejatinya manusia selalu diingatkan untuk selalu eling lan waspodo sehingga tidak memberi kesempatan mahluk lain untuk mempengaruhi kita. Bukan hanya mahluk ghaib  tetapi dari bangsa manusia juga.
Keadaan ini bisa menyebabkan kelalaian, kecelakaan lalu lintas dan hal-hal yang diluar kontrol.

Kedua kondisi itu adalah kondisi yang paling sering terjadi. Tetapi apakah itu semata-mata karena niat tidak baik dari orang lain. Berprasangka baiklah kepada kehidupan, maka kehidupan akan menajdi seperti yang kau sangkakan.

berbagai kemungkinan bisa terjadi :
1. Doa dari orang teraniaya.
2. Kebetulan

Banyak kebetulan yang bisa terjadi. Mahluk yang tidak sengaja mengambil tempat di sana.

....(bersambung)


Kamis, 20 September 2012

Yang Tersisa dari Pilkada DKI 1

Berakhir sudah pertarungan Pilkada DKI 1. Kemenangan diraih oleh pasukan naga emas. Kemenangan ini diperoleh dengan perjuangan berat.

Seminggu sebelum terjadinya pemungutan suara, jagad bathin sudah bergolak hebat. Masing-masing kubu menyiapkan segala ubo rampenya. Menyiapkan kekuatan lahir dan bathin. Jauh-jauh hari menjalani topo laku prehaten, puasa, melek dan latihan fisik. Bulan puasa memberikan dukungan penuh bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan diri.

Putaran pertama membuat kedua belah pihak sudah mengerti  kemampuan lawan. Hal ini membuat mereka mampu mengukur sejauh mana kemampuan diri harus ditingkatkan untuk menghadapi lawan di putaran berikutnya.

Dukungan pasukan tambahan adalah pasukan dari ambarawa bagi kubu demit ireng dari khayangan. Karena dua pasukan yang berbeda karakter akhirnya menyebabkan bagian tim sukses mereka suka berantem. Dukungan tambahan pasukan dhemit rieng adalah kekuatan energi yang berasal doa-doa dari berbagai pesantren dengan dalih kepemimpinan yang berdasarkan sunnah Rosul. Terlihat masih ada lagi pasokan energi api dan emas tetapi masih sangat relatif kecil, tidak terlalu signifikan kontribusinya nanti saat pertempuran.

Pasukan naga emas juga tidak mau kalah. Kekuatan mereka ditambah dengan sepasang buaya emas Raksasa dari kotagede, kagungan Panembahan Senopati. Mereka menambah kekuatan dengan poso, laku, melek dan senantiasa tidak melepaskan diri dari kekuatan doa wirid yang tidak ada putusnya. Sebenarnya secara jumlah pasukan naga emas jauh dibawah pasukan dhemit ireng, karena pasukan dhemit ireng memang sengaja didatangkan dari negerinya untuk mendukung kemenangan ini. Harapan dhemit ireng dengan terpilih pemimpin yang didukung akan memberi kesempatan kepada rakyatnya ambil bagian di nusantara ini.

Pasukan naga emas di detik-detik terakhir perjuangannya kedatangan romobongan. Rombongan dari para sesepuh yang pernah memimpin negeri ini. rombongan ini akan mendukung pasukan naga emas karena tahu yang didukung adalah pemimpin yang merakyat, bersahaja dan sederhana yang memang dikehendaki para kawulanya. Penjaga Pulau Jawa, Romo BK, Panembahan Senopati, Ratu Tri Buana Tungga Dewi, Kakek Datuk MAcam Kombang, Sri Sultan HB ke IX. Semuanya rawuh dan segera menempatkan diri pada posisinya masing-masing. Membantu para pejuang mencapai kebesaran rakyatnya.

Perang tanding tak terhenti. Naga emas raksasa pengawal Ahok sempat pingsan terkena serangan maut. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Perang,  tidak di jagad nyata tidak di jagad ghaib hanya mengorbankan rakyat-rakyat kecil yang tak berdaya. Ribuan pasukan berjatuhan dan mati. Dan inilah yang tersisa dari Pilkada DKI 1.

Mayat-mayat berserakan. Semua tampak kotor, semrawut, berantakan. Menyisakan tangis luka bagi prajurit yang terluka. Menyisakan kekalahan dan kehancuran bagi pasukan dhemit ireng dan membuat mereka kembali dengan menundukkan kepala karena telah kalah di medan laga. Terlihat di bahu mereka jasad-jasad teman-teman mereka yang sudah mendahului meninggalkan mereka. Begitu juga dengan pasukan naga emas. Walaupun kemenangan telah diraihnya, tetapi emreka juga harus mengumpulkan jasad-jasad kaum kerabatnya yang telah mendahului, mengobati teman-temannya yang terluka. Membawanya kembali ke negerinya dengan isak tangis. Campur baur antara suka dan duka dalam kemenangan.

Sementara itu penonton yang  memenuhi langit Jawa, membuat kelabu dan mendung perlahan-lahan mengikuti antrian segera berduyun-duyun kembali lagi ke asalnya. Penonton ini kadang-kadang suka memancing di air keruh, suka memanfaatkan kesempatan untuk membuat kisruh, nimbrung dan iseng. Tapi kali ini mereka tidak bisa berbuat banyak, sang wasit sudah siap dengan penthungan ghaibnya jika mereka berbuat ulah. Jagad ghaib yang tidak berbatas ruang dan waktu emmbuat segalanya menjadi mungkin, gamblang karena semuanya terlihat jelas, tidak ada yang tertutup sama sekali.

Perang adalah tangis kepedihan bagi yang kalah, dan pekik kemengangan bagi yang meraihnya.
yang sama adalah korban jiwa, kehancuran, perngorbanan harta dan diri.

akankah terwujud mimpi ini menjadikan negeri ini menjadi negeri emas dengan damai, semua berjalan baik tidak saling sikut menyikut. Hingga tidak lagi diri ini melihat korban berjatuhan untuk sesuatu yang sia-sia.

Selasa, 18 September 2012

Guru Sejati

Siapakah guru sejati ?
dimanakah akan mencarinya ?
akankah kita bertemu dengan guru sejati?

Guru adalah keapda siapa kita akan belajar
kesejatian adalah pelajaran yang sebeenarnya

guru sejati adalah kepada siapa kita belajar untuk menjadi yang beanr dan baik menurut ajaran universal

setiap orang mempunyai gurunya sendiri-sendiri
ada yang belajar dari kitab suci
kitab-kitab keagamaan dan serat-serat leluhur
banyak cara untuk menjadikan dirinya emnjadi lebih baik
dan dia telah belajar

"koco paesan "
adalah cermin
cermin kehidupan
belajar kepada siapa saja yang kita temui
dari binatang-binatang
dari kesetiaan matahari dan bulan pada janjinya
pada alam yang senantiasa memberi tanpa emminta

kepada orang yang menyakiti kita untuk belajar mengahrgai



Selasa, 11 September 2012

Kekuatan Spiritual Jokowi vs Foke

Pilkada DKI 1 menuju putaran dua sudah berlangsung sengit. Di dunia nyata kedua pihak saling menawarkan program untuk mengambil simpati masyarakat Jakarta. Berbagai macam cara dilakukan oleh pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara.

Sedang dari jagad spiritual situasinya telah berubah dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Seperti yang tertulis di tulisan sebelumnya, kali ini peta politik spiritual telah berubah. Saat pertarungan sebelumnya diwarnai oleh mahluk "jemek-jemek" yang memang sudah ada di dunia ghaib nusantara ini. Maka kali ini ada beberapa kekuatan yang ikut bertarung.

Kekuatan pertama adalah mahluk ghaib berkulit emas. Mereka adalah naga kuning emas. Ini erat melekat pada Jokowi dan Ahok. Entah apakah ini berhubungan karena Ahok berasal dari ras China, atau Jokowi yang berasal dari pedagang. Lambang Naga emas jelas menjadi latar belakang dari setiap gerak mereka, aura kekuningan menjadi background yang menyilaukan bagi mata para penglihat jagad bathin.

Sedangkan Foke-Nara kekuatan Mahluk Hitam ini mendominasi dari setiap langkahnya. Bedanya dengan Jokowi, maka aura yang melingkupi Foke lebih diwarnai dengan warna putih terang seperti udara pagi hari, sebelum matahari mulai bersinar.  Latar belakang kekuatan foke berasal dari beberapa sumber. Energi cahaya, yang berwarna putih, dari kekuatan air dan tanah. Sedangkan pendukung pasukan ghaibnya berasal dari mahluk rawa. kekuatan terakhir yang menambahi adala impor dari jagad dunia lain, masih dari kalangan jemek-jemek tapi mendatangkan pasukan.Kekuatan foke berikutnya adalah tambahan energi api dan emas, tetapi masih relatif lemah.

Penjaga Pilkada kali ini berusaha adil dan tidak memihak, hanya berusaha menciptakan suatu kondisi yang adil dan fair bagi kedua belah pihak untuk saling bertarung tanpa menimbulkan keributan. Tetapi apadaya, dunia pertarungan memang panas. Belum dimulai Pilkada semua sudah berebut unjuk kekuatan. Repotnya lagi, ketika salah satu pihak yang sadar akan kalah, atau merasa tidak pe de menjadi sangat emosional.

Jagad ghaib, jagad bathin, atau jagad spiritual yang sudah tertata dengan lapisan-lapisan tebal dan tak tertembus menjadi porak poranda ketika sang penjaga sedang lengah.Sang penjaga akhirnya menjadi subyektif, mengatasi keributan dengan unjuk kekuasaan, unjuk kekuatan yang mengalahkan semua yang ada.

Memang dasarnya penjaga seorang ratu adil, rasanya tidak rela ketika ada ketidak adilan, ada pelanggaran perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya. Semua dimarahi, ditegor, dibentak. Bagaikan avatar sang ratu adil telah menyiapkan segala bentuk energi yang bisa menghancurkan kedua belah pihak. Konon energi ini selain mampu menghancurkan juga mampu mengangkat mereka-mereka yang ingin mukti, menjadi penguasa. Mahluk-mahluk berbaris rapi. Menunduk ketakutan sambil berharap akan menjadi kubu yang dibela oleh sang ratu.

Apa daya sang ratu hanya memberi peringatan keras, tanpa toleransi. Sekali lagi ada yang melanggar maka sang ratu akan berpihak kepada yang dizolimi. Keputusna yang berat bagi kedua kubu, karena namanya juga mahluk ghaib, keinginan berbuat curang selalu tinggi. Sampai-sampai manusia menyebutnya setan. padahal tidak semua mahluk ini jahat. Begitulah keterbatasan manusia.

Belum genap dua hari, si mahluk hitam sudah menutupi aura Jokowi, Mahluk hitam panjang besar melingkar menutupi seluruh auranya, dan membuat foke sejenak bersinar.

Dan sang ratu melihat segala perbuatan mahluk jemek-jemek itu. Ampun, tamat sudah riwayatnya. Janji sudah dikobarkan. Sang Ratu menepati janjinya. Di hari itu sang ratu melakukan anjang sana kepada kedua raja mahluk-mahluk itu untuk menyampaikan undangan akan adanya perhelatan pengukuhan Jokowi sebagai raja di dunia nyata tentu saja dengan dukungan semua pasukan ghaib. Kedua raja yang pernah berhutang budi tidak mampu berkata apa-apa, selain menganggukkan kepala dan menyampaikan perntah kepada seluruh rakyatnya untuk menjadi pendukung Jokowi, tidak ada kata lain selain sendiko dhawuh. Raja siluman mempunyai kekuasaan mutlak dan tidak terbantahkan.  

Tidak ada yang salah atas keputusan sang ratu, karena perjanjian telkah disepakati untuk sebuah keadilan.  Sang ratu unjuk kekuatan. Mengantarkan kedua tamu agung langsung melihat pengantinnya. menambahkan kekuatan energi emas dan api kepada seluruh pasukan pendukung Jokowi. warna kekuningan semakin memendar. kadangkali semburat api jingga, oranye menjadi garis-garis dari bagian emas. Pemandangan yang luar biasa.

Belum cukup sampai di situ, dari ujung timur cakrawala tampaklah sepasang buaya raksasa. Kulitnya terbuat dari emas mutu manikam, langkahnya anggun, tamu agung sang ratu berikutnya. Ucap salam bagi seluruh pasukan ghaib, bagi sang ratu. kedua mahluk ini akan menjadi pendukung setia sang ratu. Konon dari pengakuan sepasang buaya ini adalah uitusan dari Kanjeng Romo Panembahan Senopati untuk menjadi pendukung calon raja Jakarta yang katanya memihak rakyat.

Habis sudah cerita jagad spiritual. Penyesalan dari pasukan pendukung Foke tidak bisa dielakkan. seandainya saja mereka mau mengikuti peraturan yang ada, sabar menunggu hari H pelaksanaan pertandingan dan berbuat jujur, maka ceritanya tidak akan menajdi seperti ini. Nasi telah menjadi bubur.

Maka Jokowi hanyalah menunggu waktu untuk dikukuhkan secara nyata sebagai raja Jakarta, demikianlah bahasa mahluk-mahluk ghaib itu. Kejadian di dunia nyata hanyalah sisa-sisa cerita lanjutan yang  sudah diketahui akhirnya. 











Rabu, 29 Agustus 2012

Pertarungan Sengit Spiritual di Ajang Pilkada DKI 1

Menjelang Pilkada Putaran 2 DKI Jakarta, langit mulai mendung dari mulai hari Senin. Jagad spiritual, jagad bathin ikut bergolak dengan adanya pesta demokrasi di jakarta ini.

Kubu Jokowi didukung oleh Naga Emas simbol energi api dan cahaya  melawan Foke yang didukung oleh energi air dan tanah. Langit mendung adalah manifestasi dari ramenya jagad bathin, sehingga mempunyai  pengaruh pada dimensi manusia. Jika dilihat dengan mata batin gambar dilangit sebagian berbentuk bayangan kepala  naga, buaya,  anjing, hewan melata, gajah, dan berbagai macamnya. Kadang-kadang justru gelap merata, saking padatnya lalu lintas perjalanan menuju lokasi pesta. Dari  Yogya, arah perjalanan saat ini padat macet sedang mengarah ke barat. Semua kepala menghadap ke matahari terbenam.

Bagi mereka Pilkada juga menjadi ajang pertaruhan di kalangan mereka.  Pertarungan antara dua kubu menjadi tontonan yang sangat menarik. Pertaruhan terjadi pada saat manusia memikirkan akan memutuskan memilih siapa, disanalah ajang yang sesungguhnya. Berlomba-lomba memberikan pengaruh kepada manusia. Bedanya dengan di dunia nyata, pertandingan hanyalah milik para pemain, sedangkan penonton hanya menonton saja. Tetapi di jagad bathin tidak demikian. Mereka bisa ikut menjadi bagian dari peserta pertarungan, berlomba-lomba memberi pengaruh melalui alam pikiran manusia. Situasi benar-benar mengasyikkan apabila dilihat dari jauh.

Demikian serunya di ajang spiritual kadangkala memberi pengaruh pada dunia nyata. Contoh yang sangat aktual adalah terjadinya kerusuhan ataupun gesekan energi yang menimbulkan berbagai macam kebakaran. Di jagad bathin akibat pertrungan dan pelepasan jenis-jenis energi dan gelombang menimbulkan pergesekan energi. Gesekan ini dapat mengakibatkan  panas, sehingga di dunia nyata ketika ada pergesekan sedikit saja menjadi pemicu terjadinya kebakaran yang nyata.

Keadaan, demikianlah keadaan yang sesungguhnya secara kasat mata.

Bagi mahluk  yang tidak terwakili dalam pertandingan biasanya mereka akan menggabung dengan kubu yang lain. Misalnya Ular menggabung ke naga, macan menggabung ke Naga, sebagai perwakilan hewan darat. Nanti begitu juga binatang laut dan jenes-jenes akan menggabung jadi satu. Lintah dan Kutu atau kelabang, hewan berkulit basah dan sejenisnya. Dan pada akhirnya pertarungan sengit  dua belah pihak besar akan terjadi. Berantem, bersaing, bertarung layaknya arena pertandingan.

Saking padatnya tumpukan peserta dan penonton, berdesak-desakan, kisruh  layaknya menonton bola di stadion, di kalangan mahluk-mahluk ini juga terjadi sikut-sikutan. Ada yang menyerang dengan mengirim  energi jarak jauh seperti di film-film. Saat pertarungan usai mereka akan berdudyun-duyun seperti saat berangkat untuk kembali ke asal mereka.

Jagad spiritual memang tidak jauh dari diri kita, sejauh mata memandang akan terlihat apa yang terjadi. Mereka lebih berjiwa besar, begitu pertarungan usai, maka usai sudah pertikaian tanpa dendam, hingga nanti akan muncul kesempatan berikutnya.

Ternyata pesta demokrasi di jagad nyata juga merupakan pesta di kalangan mereka.

Salah satu mahluk yang lewat tadi pagi sempat menyampaikan komentar, pertandingan kali ini memang sengit, tapi tidak seru karena sudah dapat diketahui siapa pemenangnya. Jumlah pasukan dan pendukungnya tidak seimbang antara kedua belah pihak. kekuatan energinya juga berbeda.   Ada lagi yang komentar bahwa pertandingan kali ini ada yang menjaga, sehingga dibuat aturan bagi para penontonnya agar tidak kisruh. Ndilalah si penjaga ini sakti dan adidaya sehingga mahluk-mahluk ini harus tunduk dengan aturan, kalau tidak habislah mereka di"kaplok".  Akhirnya dia kembali lagi ke asalnya, males terlalu banyak aturan. hehehe.


salam Pilkada DKI 1.

Jumat, 10 Agustus 2012

Bali dan Spiritualitas Pariwisata


Berkunjung ke Pulau Dewata rasanya tak pernah bosan. Jika kita amati alam yang ada di Bali sebenarnya tidak beda jauh dengan alam yang ada di bagian lain di bumi pertiwi ini. Pulau Bali laksana surga.
Dalam kunjungan kali ini saya mengamati aspek sosiologi dan budaya yang menjadikan Pulau Bali menjadi tempat yang menarik. Kenapa bukan di Pulau Sumatera, atau di kota Malang Jawa Timur, atau di gugusan pantai Anyer yang tak kalah bagusnya. 

Kunjungan dadakan ini menjadi istimewa buat saya karena beberapa fasilitas dari beberapa orang yang belum pernah  saya temui secara langsung tapi memberikan saya fasilitas dan kemudahan selama di sana.
Jika diperhatikan sekeliling, hampir di setiap sudut   yang menjadi tempat tinggal diberi candi atau patung yang dilengkapi dengan sesaji secara teratur. Pura-pura tersebar di berbagai tempat secara merata. Warga Bali masih menganut kepercayaan bahwa dalam doa dan sesaji yang dipersembahkan kepada para Dewa akan menjaga kehidupan mereka. Mereka harus bersikap adil antara beribadah kepada sesama manusia dan kepada Para Dewa. Keseimbangan hidup antara kehidupan vertikal dan horisontal. 

Bentuk keseimbangan ini dimanifestasikan dengan menghargai hak orang lain, menghargai tamu, memberikan bantuan dengan tulus dan iklas tanpa pamrih. Hal ini  menjadikan pendatang merasa dihargai dan merasa nyaman. Kepercayaan akan  hukum karma, siapa yang berbuat tidak baik akan menuai hasilnya, demikian juga apabila manusia menanam kebaikan maka mereka akan menuai hasilnya. Kepercyaan ini   membuat kehidupan di Bali bagi pendatang  merasa nyaman. Bukan lagi masalah dosa dan pahala, tetapi penerapan ajaran hidup secara nyata.  

Manusia hidup di dunia berdampingan secara langsung dengan mahluk lain. Ada yang menyebut mahluk ghaib, ada yang menyebut mahluk halus, ada juga yang menyebut para dewa.  apapun sebutannya maka mereka memang ada. Sama seperti halnya mahluk hidup yang ada dunia, ada berupa-rupa binatang dan berupa-rupa manusia. Begitu juga mereka. Beraneka ragam bentuk dan tingkatan yang lebih kompleks. Mulai dari jin, siluman, ular, macan, banas pati, leak, arwah, roh dan lain sebagainya. 

Apa harus diingkari ketika sebagian orang mengatakannya dan sebagian lain tidak kemudian kita bilang tidak ada. Di dalam kitab sendiri mahluk ini disebutkan memang ada. Perkara ada yang bisa melihat dan yang tidak bisa melihat itu menjadi beda perkara.  Setiap orang punya hak untuk percaya atau tidak. Tetapi pengingkaran bukan berarti menghilangkan mahluk itu.

Jika diperhatikan lebih lanjut, biasanya tempat ibadah terletak di suatu tempat dengan kriteria tertentu. Di Jawa biasanya disebut dengan tempat yang wingit atau angker. Tempat yang berada pada ketinggian tertentu, di mata air, di pinggir pantai. Dengan keyakinan itu mereka secara langsung telah menjaga kelestarian alam dengan kearifan budaya lokal. Alam tetap terjaga dan sebagai imbal baliknya alam memberikan lebih dengan kedatangan turis domestik dan luar negeri tanpa harus diundang. 

Demikianlah rumusan alam yang ada, hukum alam, filosofis kehidupan. Dengan menjaga alam tempat kita berpijak sama saja kita menjaga kehidupan kita sendiri. Alam adalah bagian dari kehidupan. Merusaknya berarti merusak hidup kita sendiri. 

Jika kita menginginkn Indonesia seluruhnya seperti Bali bukan pada keyakinan dan kepercayaan yang harus dibenahi atau semua menjadi seperti Bali, tetapi pembentukan karakter manusianya dalam menjaga alam dan keseimbangan kehidupannya. 
Semua adalah pilihan, tinggal bagaimana kita memilih untuk tetap menjaga atau merusaknya. Untuk diri kita sendiri dan untuk seluruh anak cucu kita. 
  


Kamis, 09 Agustus 2012

Kecerdasan Fisik, Otak, Emosi, dan Spiritual

Kesempurnaan manusia bisa dicapai jika telah memenuhi beberapa kecerdasan. Kecerdasan Fisik, Kecerdasan Inteligensia, kecerdasan Emosional, dan akhirnya adalah kecerdasan spiritual.

Kecerdasan Fisik adalah bagaimana manusia bisa merawat fisik atau  badan ragawi, jasmaniah. Efek dari kecerdasan fisik diharapkan manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan lancar tanpa mengalami keluhan atau gangguan yang berarti. Kecerdasan fisik mampu menjaga dirinya dari penyakit, memelihara kesehatan dan kebugaran badannya. Badan adalah wadag atau tempat roh kehidupan bersemayam.

Kecerdasan Intelegensia adalah kecerdasan berpikir manusia untuk memahami dan mengetahui pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat duniawi. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan ini adalah pemahaman manusia terhadap segala sesuatu yang bersifat ilmiah, edukatif, dunia pendidikan, dunia nyata yang bisa dilihat dengan mata. Kecerdasan Intelegensia bersumber pada kecerdasan otak. dari sini semua kemampuan berasal. Kecerdasan Intelegensia ditingkatkan melalui dunia pendidikan. Pendidikan yang diterapkan dengan mengutamakan pemikiran secara logika.

Kecerdasan Emosional adalah kecerdasan manusia dalam menyikapi kehidupan yang dihadapinya setiap hari. kecerdasan ini bersumber dari rasa. Perasaan dan emosi yang menandai dalam menyikapi segala sesuatunya. Ada yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional berasal dari hati. Sedangkan saya berpikir bahwa kecerdasan emosional adalah sikap yang muncul sebagai sebagai perpaduan antara pikiran dan hati. Pengolahan dan pengendalian emosi positif dalam menyikapi kehidupan merupakan bagian yang terpisahkan dalam menjalani hidup. Kecerdasan Emosi adalah diperlukan dalam hidup manusia terkait dengan hubungan sesama manusia atau hubungan yang bersifat horisontal, jadi hati memegang peranan penting dalam mengambil sikap.

Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari hati. Dari sinilah semuanya berawal. Kecerdasan spiritual dimiliki apabila manusia mempunyai tanggung jawab menjaga hubungan manusia dengan Tuhannya. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang timbul akibat adanya hubungan vertikal dalam kaitannya manusia menjaga dirinya terkait dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.  Tanggung jawab yang muncul dari kecerdasan ini bahwa seluruh raga, jiwa dan hatinya berusaha diselaraskan dengan perintah dan ajaran-ajaranNya. Tidak melanggar aturan dan hukum agama ataupun keyakinan yang dianutnya.

Manusia tidak ada yang sempurna, demikianlah hakekat hidup manusia, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Manusia akan menjadi semakin lebih baik apabila memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. dari kecerdasan ini manusia akan berhati-hati dalam bersikap, berpikir, bertindak dalam  menjalin hubungan dengan manusia dan alam sekitarnya. Tanggung jawab yang lebih luas dari sekedar mampu hidup di dunia, tetapi bagaimana menjaga keseimbangan lahir batin dalam hubungan yang abadi dengan Tuhannya. Menjaga diri agar tetap terpelihara untuk kehidupan yang lebih baik.


Selasa, 07 Agustus 2012

Ajaran Dasar Spiritual (Kebatinan)

Hakekat spiritual adalah mendekatkan hubungan manusia dengan Tuhannya, maka ajaran yang mendasari sesuai dengan ajaran Kejawen  adalah sebagai berikut :

Aku kuwi ora duwe opo-opo
Aku kuwi dudu sopo-sopo
aku kuwi ora bisao opo-opo 
kabeh kagunganne Gusti Ingkang Moho Gesang 
Sedaya saking kersane Gusti Allah 

dalam terjemahan bebas adalah sebagai berikut :

Saya tidak punya apa-apa
Saya bukan siapa-siapa
saya tidak bisa apa-apa
semua yang ada adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Esa
Semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan

Ajaran dasar bagi penganut muslim maka didasarkan pada pemahaman ajaran

Iman, Tawakal, Tawadhu, yang diartikan bahwa kita sebagai manusia menjalani takdir dan segala yang terjadi dengan iklas, sabar, dan pasrah dengan tetap mempunyai keyakinan kepada Allah SWT.

Dalam berbagai aliran spiritual mulai dari Kejawen, Islam, maupun Budha maka sesungguhnya hakekat spiritual yang sebenarnya adalah pembentukan manusia seutuhnya dalam pendekatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Jika ditemui dalam prosesnya akhirnya penganut ajaran spiritual akhirnya lebih mengejar kepada kemampuan duniawi, dunk denk, laduni, maka perlu diluruskan kembali niatnya. Karena semua kemampuan itu hanyalah efek dari semua proses yang akan kita lewati.

Semoga kita selalu dijaga dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap langkah spiritual yang penuh dengan kelokan-kelokan yang menyesatkan. Godaan dan Ujian kehidupan yang sangat nyata dan membuat kita mudah tergelincir dalam langkah. Hal-hal duniawi menjadi semakin mudah untuk diraih, padahal duniawi adalah godaan memabukkan yang tidak ada habisnya.

Minggu, 05 Agustus 2012

Kepada Siapa Wahyu Keprabon Presiden tahun 2014

Wahyu Keprabon adalah wahyu yang diberikan kepada calon pemimpin. Kategori pemimpin  bisa terdiri dari berbagai macam tingkatan sesuai dengan  wilayah wewenang dan tanggung jawabnya. Tingkatan pemimpin bisa dimulai dari RT, RW, Dukuh, Lurah, Camat, Bupati, gubernur dan yang tertinggi di negeri ini adalah jabatan Presiden. Wahyu ini dapat diperoleh  dengan cara laku sendiri maupun diberikan oleh pendamping spiritual.

Wahyu keprabon jika dilihat secara spiritual  berupa sinar atau cahaya yang akan melingkupi manusia yang berhak atasnya. Bahasa yang umum dipakai adalah aura.  Wahyu keprabon yang diperoleh sendiri, usaha sendiri dengan proses laku akan bersifat  abadi dan awet. Aura ini  melekat kepada diri bersifat paten kecuali si pelaku melakukan tindakan negatif terus menerus.  Wahyu ini bisa luntur dan tidak bersifat permanen bahkan bisa hilang jika si manusia ini melanggar syarat dan ketentuan yang mengikuti. Misalnya merusak pager ayu atau melakukan perbuatan yang ngiwo, atau perbuatan-perbuatan yang melangar norma.

Beda lagi jika seseorang memperoleh wahyu keprabon dari pendamping spiritual. Wahyu ini bersifat instan  dan  tidak permanent. Tergantung tinggi rendahnya ilmu pendamping spiritual. Bagi orang yang berniat menjadi pemimpin tidak perlu melakukan laku prehaten sendiri, biasa dikenal dengan dol tinuku, pitukon, serah terima. Wahyu ini yang sering diperjualbelikan oleh para pelaku spiritual.  Kelemahan wahyu ini adalah jika pendamping spiritualnya meninggal maka wahyu keprabonnya ikut terbawa ke alam kubur, karena hak paten ada pada si pendamping spiritual dan bukan kepada yang menerima. Biasanya kalau kasus begini si pelaku akan mengalami banyak masalah yang menerpa dan agak kesulitan mengatasinya karena pada dasarnya pondasi spiritualnya menjadi tidak ada.

Pilihan wahyu keprabon jenis mana yang pas disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masing-masing. Instan bersifat tidak permanen, bisa expired, harus beberapa kali di charge, tapi mudah diperoleh. demikian juga sebaliknya, walaupun lebih susah, membutuhkan kekuatan niat dan kekuatan fisik untuk puasa, melek tetapi wahyu keprabon yang tidak instan lebih diminati.

Wahyu keprabon terlihat berupa cahaya. Cahaya ini menjadi seperti puzzle. Bagi pelaku spiritual wahyu keprabon instan bisa dipindah-pindah, tinggal dipindah-pindah kemana hendak diberikan apabila syarat dan ketentuan penerimanya memenuhi. Perlu diperhatikan kekuatan dan kesanggupan penerima, tidak asal kasih saja, karena pemberian dengan pemaksaan (tanpa memperhatikan kesanggupan) sama saja membawa angkara murka pada pemimpin yang tidak benar.Memberikan kekuasaan kepada yang tidak layak menjadi pemimpin sama saja membawa masyarakat kepada kehancuran.

Jika sekarang ini para peminat tampuk kepresidenan secara nyata sedang bergerilya  untuk mendapatkan kursi jabatan sebagai RI -1 maka dalam dunia spiritual terlihat bahwa wahyu keprabon yang sebenarnya sedang disimpan, menunggu orang yang tepat, yang terbaik untuk rakyat banyak. Wahyu Keprabon bisa jatuh kepada orang-orang yang secara bibit, bebet, dan bobotnya mampu menampungnya. Wahyu keprabon tidak bisa dipaksakan jatuh kepada orang-orang yang tidak mempunyai syarat-syarat mutlak secara spiritual. Abot songgone.

Yang pertama mencalonkan saat ini adalah Aburizal Bakrie. Secara spiritual beliau ini tidak mempunyai bibit yang dapat menampung di dalam diri. Sehingga kemungkinan untuk kebagian jatah wahyu keprabon bisa dibilang tidak mungkin.

Yang kedua adalah Prabowo Subianto. Beliau ini memenuhi syarat, baik secara bibit, bebet, dan bobotnya untuk menerima wahyu keprabon. Sebenarnya secara cahaya tanda-tanda ini pernah terlihat, tetapi dalam kurun waktu terakhir ini menjadi surut. Secara spiritual yang memberatkan jatuhnya wahyu keprabon kepada Prabowo adalah karma pribadi atau kesalahan dan tindakan yang pernah dilakukan pada masa lalunya. Ada beberapa syarat yang harus dilewati untuk menebusnya, dengan keyakinan Tuhan adalah Maha Pengampun dan Maha Memberi.

Yang ketiga adalah Megawati Sukarnoputri. Apabila dilihat dari sisi bibit dan bebetnya beliau ini memenuhi syarat mutlak, karena merupakan penerus generasi dari proklamator RI, Ir. Sukarno. Tetapi secara bobot beliau ini masih harus ditambahi lagi. Megawati mempunyai jatah untuk duduk di tampuk RI-1 tetapi karena ada kekuatan spiritual yang lebih kuat sehingga Megawati tidak bisa berada di RI-1, pernah menjadi presiden karena peralihan, atau karena sesuatu hal yang luar biasa.

Yang keempat adalah Anas Urbaningrum. Ketua Umum Partai Demokrat ini pernah beberapa waktu yang lalu mempunyai aura Wahyu Keprabon, dan sempat bersinar cukup cerah. Tetapi sepertinya bintang muda yang bersinar ini seperti dicoba dipaksa dipadamkan. Bercahaya terlalu cepat dengan visi yang berbeda dari kelompoknya. Orang yang tidak mudah didikte, tidak mudah diatur. Tetapi mempunyai langkah yang cepat. Sayang sinar itu sekarang tidak terlihat lagi.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden adalah pemilihan secara pasangan. Dalam hal ini keduanya bisa saling mengangkat atau saling menjatuhkan. Apabila merasa dirinya tidak mempunyai wahyu keprabon maka bisa disiasati dengan mencari pendamping yang mempunyai kekuatan wahyu, sehingga bisa diangkat secara spiritual.

Masih ada beberapa nama yaitu Jusuf Kalla dan Mahfud MD belum terlihat secara detil. Di lain waktu bisa ditambahkan lagi. 

Sedang untuk Ibas, ataupun Puan Maharani sejauh ini belum terlihat tanda-tanda wahyu keprabon. Genderang perang pemilihan presiden belum ditabuh, para calon masih menguatkan diri. Tetapi perubahan jalan bangsa ini akan terus melaju seiring dengan putaran jaman, wolak-waliking jaman cakra manggilingan yang terus merubah arah perjalanan negeri ini. Tanpa peduli siapapun yang nanti akan menjadi pemimpin negeri ini. Permadani hitam terus bekerja, memilah dan menyaring siapa yang pantas untuk berada di palenggahan agung. Yang cita-citanya ternoda oleh ambisi dan keinginan pribadi bersiaplah masuk jaring perangkap dan terhempas. Salah satu cara menembus jaring permadani ini hanyalah seseorang yang mempunyai niat tulus untuk menjadi pemimpin yang memenuhi hasrat dan keinginan rakyatnya. Seseorang yang sudah genep dan jangkep.

Sistem alam semesta terus bekerja, sesuai dengan putarannya. Berhati-hatilah. Karena negeri ini sedang fase perubahan dasyat menuju kejayaannya.

Siapapun yang tidak mengikuti arahnya akan terlindas oleh putaran jaman, terlindas oleh putaran perubahan. arah perubahan adalah kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa ini, budaya sendiri, berdiri di kaki sendiri. Hingga akhirnya nanti negara ini akan menajdi seperti yang diharapkan para sesepuh pendiri nusantara ini.

Jadi kemanakah angin berhembus tentang presiden Republik Indonesia terkait dengan wahyu keprabon atau secara spiritual, maka masih harus ditunggu. Semua harus satu jalan, selaras antara lahir dan bathin, tidak bisa sepihak saja, dan kembali kepada Penentu Kehidupan, Sang Takdir. Mari kita tunggu saja.

Selasa, 31 Juli 2012

Spiritual adalah Mematikan Raga MenghidupkanBathin (Jiwa)

Spiritual adalah pengolahan jiwa. Pengolahan jiwa yang melingkupi pada proses pengolahan  cipta, rasa, dan karsa. Pengertian ini adalah pengertian yang biasa dipakai oleh para pelaku spiritual aliran kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa atau aliran  Kejawen. 

Sedang dalam bahasa saya,  spiritual adalah sebuah proses perjalanan hidup manusia  untuk memperbaiki akhlaknya. Pengolahan kepribadian dan karakter manusia yang meliputi pemikiran, perasaan yang bermuara pada hati  dan akhirnya akan dimanifestasikan dalam sikap lahir. Pengolahan rasa dan jiwa yang baik diindikasikan dengan perilaku yang bernilai, yang bertanggung jawab. Jika manusia sudah melakukan proses pengolahan bathin tetapi mempunyai perilaku yang kurang baik, maka bisa diartikan proses belum berjalan dengan baik, masih memerlukan proses yang lebih panjang.

Belajar spiritual adalah belajar mengenal dunia  yang tidak  dapat dilihat oleh mata telanjang. Dunia spiritual atau yang biasa disebut dengan dunia batin tidak hanya dunia mahluk halus saja. Dunia mahluk halus hanyalah sebagian kecil dari dunia ghaib.

Dalam pengertian yang lebih luas proses spiritual dimulai dari mengasah rasa. Mengasah rasa dimulai dengan penggemblengan diri secara fisik. Proses secara fisik dimulai dengan mengendalikan dan mengurangi kenikmatan lahiriah. Pada intinya adalah pengendalian diri dengan segala bentuk kenikmatan duniawi dan kesenangan diri.

Pembukaan proses bathin pada aliran kejawen biasanya dimulai dengan  dengan puasa. Berbagai macam paguyuban mempunyai kebiasaan masing-masing.  Jenis-jenis puasa tergantung jenis aliran spiritual yang diikutinya. Jika mengambil aliran kejawen biasanya akan mengambil hari puasa berdasarkan neptu, atau jumlah hari 40, jumlah hari 100 dengan memperhitungkan jumlah angka hari dan pasaran. Misalnya ngapit  jumat kliwon, seloso kliwon. Ada juga yang mengawali dengan puasa neton, atau puasa hari lahirnya. Aliran Kejawen memang identik dengan hitung-hitungan hari, neptu. Makna hitungan hari dan pasaran, arah hari dsb.

Aliran kejawen yang sudah berada di betawi ada yang dimulai dengan puasa ngadem,  laku prehaten tanpa mengkonsumsi garam, gula, daging, pedes. Laku ini relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan puasa di Jawa yang diawali dengan puasa mutih (ngepel) atau puasa ngebleng.

Lain halnya orang yang belajar spiritual dengan para Kyai. Ritual yang biasanya dilakukan oleh kaum Nayidin ini biasanya diawali dengan pembacaan surat-surat pendek, wirid dengan jumlah bacaan tertentu dan jam-jam tertentu. Tetapi puasa ala Nabi Muhhamad  SAW tetap dijadikan laku wajib sebagai bagian dari proses penggemblengan diri.

Hakekat spiritual adalah pendekatan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, menghidupkan hati, menyalakan dunia batin. Secara garis besar bisa diartikan mematikan raga untuk menghidupkan bathin. Bagi kaum muslim maka pengertian bathin di sini sebenarnya erat kaitannya dengan hati, membersihkan hati.

Puncak proses spiritual bagi kaum hindu adalah hari nyepi,  mematikan  kenikmatan semua panca indra. Sehingga apapun yang dilakukan untuk proses spiritual, apapun lakunya, akan menjadi bermakna apabila kuncinya adalah untuk proses pengendalian diri, mematikan raga.

Matikanlah ragamu, maka bathinmu akan hidup.







Kamis, 12 Juli 2012

Menerima

Manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan
tidak ada yang salah dalam setiap langkah

semua emmpunyai ekseimbangan
banyak kurang
banyak lebih
sedikit kurang sedikit lebih
seperti sebuah gunung amplitudo
frekuensi
berada di mana frekuensi
berapa besarnya

melihat banyak kekurangan seharusnya bisa mencari kelebihannya
hingga tidak pernah putus perasaan bersyukur dan menerima segala yang ada

menerima semua lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya

dedicated for you my son
and you... 


Rabu, 11 Juli 2012

Perjalanan Gua Gong Bali

Tujuan ini sebenarnya tidak saya sengaja. Sebelum berangkat saya melihat foto Gua Gong di internet, entah kenapa saya punya keinginan untuk melihatnya.

Tanggal 8 Juni 2012 saya diantar oleh pak kadek ke Gua Gong, ternyata tempat itu adalah sebuah pure. Ada syarat yang harus dipenuhi untuk masuk ke sebuah pure, baik busana, sesaji dan niat baik. dan waktu itu saya dalam kondisi dekil, belum mandi, kaosan celana panjang, standar kumuh banget. wajar kalau orang yang saya temui tidak memberi appresiasi .

Masih kebetulan, pada saat yang sama ada sepasang suami istri yang selesai melaksanakan doa, dan mempunyai dupa lebih dan membawa baju adat, akhirnya saya dikasih pinjam dan bisa masuk. Tentu saja setelah Pak Kadek  berjuang untuk meminta ijin kepada pemangku yang ada di sana.

Dari proses semedi saya melihat keadaan sekeliling secara batin, saya bertanya sebenarnya tugas apa yang saya harus lakukan hingga jauh-jauh dari yogya saya harus kesini. Ternyata saya melihat mahluk hitam terikat, saya berusaha melepaskannya. Mahluk ini besar. Setelah ikatan selesai dibuka, ternyata mahluk ini berwarna kuning dan dapat lepas. Sudah selesai saya  ke bawah. Lokasi gua Gong berada di ketinggian bukit yang menghadap ke dataran rendah dan bisa melihat pemandangan yang membentang Sekitar Goa Gong sangat  gersang.

Jika segala sesuatu sudah ditugaskan,  maka segala kemudahan akan menyertai. Dari enam orang yang bertemu disana, Pak Kadek, saya, Pak Seniman dan adiknya (seorang pemangku ) dan sepasang suami isteri semuanya  baru pertama kali menginjakkan kaki di Gua ini. Tidak ada yang kebetulan, buat saya hikmahnya adalah kemudahan untuk masuk ke lokasi pure.

Pada hari ketiga setelah dari Gua Gong, Pak kadek  menyampaikan informasi. Berdasarkan informasi saat saya sedang melakukan meditasi, pak Kadek melihat  ada dewa Syiwa di sebelah saya dan Pak Kadek  melihat mahluk hitam. Setelah saya kembali ke Yogya pak Kadek menginfokan kembali bahwa  Naga itu adalah Naga Gombang yang sedang dalam kutukan dan saya telah  melepaskannya. Naga Gombang  adalah naga bencana alam, dengan dilepaskan tidak akan terjadi bencana alam. Informasi terakhir ini adalah informasi dari pemangku di Bali.

Dimana naga itu sekarang? Saya melihat naga itu ada di suatu tempat di Jakarta.

Terimakasih untuk Pak Kadek, Pak Putu Agus Suradnyana, Ibu Laode, Mas Hasto Kristiyanto untuk semua yang diberikan. Semoga menjadi berkah buat semuanya

Belajar Spiritual

Sudah lama saya ingin membuat blog khusus tentang dunia spiritual dan berbagai hal yang melingkupinya. Kali ini saya akan menulis pengalaman pribadi dan pengetahuan yang saya dapatkan selama proses spiritual yang telah dijalani.

Ini adalah sebuah jejak langkah
sebuah perjalanan batin dan spiritual
yang bisa membuka dua dunia
antara yang ghaib dan yang nyata
dua dunia yang sama-sama ada

kadangkala dunia ghaib dinafikkan dalam dunia nyata
sedangkan kehidupan yang sebenarnya adalah keseimbangan perjalanan dua dunia
berdampingan seiring sejalan dalam harmoni
keselarasanan dalam gerak dan langkah
untuk mencapai masa depan dan negeri yang lebih baik 

pembelajaran spiritual adalah pembelajaran untuk pembentukan akhlak yang lebih baik
bukan untuk bisa ini dan itu dalam bentuk kesaktian dan kemampuan duniawi

kemampuan manusia dalam hal laduni (duniawi) hanyalah efek samping dari perjalanan suatu proses spiritual
dunia spiritual adalah menghidupkan jiwa
menyalakan hati
dan mematikan raga

hingga tiba saatnya nanti tercapai harmonisasi antara lahir dan batin
seiring sejalan
dalam memaknai kehidupan yang harus dilewati